JAKARTA (13 Oktober) – Fraksi NasDem DPRD DKI Jakarta menyoroti satu tahun kinerja Penjabat (Pj) DKI Jakarta Gubernur Heru Budi Hartono usai menggantikan Gubernur Anies Baswedan yang purnatugas pada 16 Oktober 2022 lalu.
Ketua Fraksi NasDem DPRD DKI Jakarta, Wibi Andrino menilai, selama setahun terakhir memimpin Jakarta, kinerja Heru di bawah ekspektasi NasDem.
“Fraksi NasDem DKI menilai kinerja Heru hanyalah sebatas seremonial saja dan ternyata beliau terlihat sangat gugup memimpin Jakarta,” kata Wibi, Jumat (13/10/2023).
Wibi menilai, kebijakan yang diambil Heru untuk menyelesaikan suatu masalah acap kali kurang tepat. Bahkan, Wibi menyebut Heru Budi sempat beberapa kali menyepelekan permasalahan yang tengah dihadapi warga Jakarta.
“Di saat Jakarta menghadapi permasalahan polusi bahkan beliau menyepelekan permasalahan ini,” ujarnya.
Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta ini juga menyoroti dalam mengatasi kemacetan yang dinilai kian parah di era Pj Gubernur DKI Heru Budi Hartono ini.
Selain itu, antrean program subsidi pangan juga jadi sorotan Wibi. Pasalnya, masyarakat harus mengantre sejak subuh untuk mendapatkan paket sembako dengan harga terjangkau dari Pemprov DKI. Kejadian seperti ini pun disebut Wibi baru terjadi di era kepemimpinan Heru Budi.
“Antrean pengambilan pangan subsidi itu sangat tidak manusiawi,” ungkapnya.
Hal terakhir yang disorot Wibi ialah soal warga Kampung Bayam yang hingga saat ini belum bisa menempati Kampung Susun Bayam (KSB) yang sudah selesai di bangun di era Gubernur Anies Baswedan.
Alih-alih menempati KSB, warga eks Kampung Bayam yang kena gusuran proyek Jakarta International Stadium (JIS) justru dipindah ke Rusun Nagrak yang letaknya jauh dari tempat tinggal mereka semula.
“Warga Kampung Bayam sampai dengan saat ini hak mereka untuk menempati hunian rusun tidak diberikan juga,” imbuhnya. (*)