JAKARTA (14 Maret) – Partai NasDem berhasil memperoleh 11 kursi di DPRD DKI Jakarta pada Pemilu 2024. Jumlah ini naik signifikan dari 7 kursi pada pemilu sebelumnya. Dengan hasil ini, NasDem berhak mengisi posisi sebagai Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta.
“Alhamdulillah NasDem masih bisa masuk di 4 besar atau big four, ini kita syukuri bersama dari 7 kursi menjadi 11 kursi, dari 309.790 suara menjadi 545.235 suara, ini merupakan kenaikan yang signifikan dan tentunya ini merupakan anugerah besar bagi kami di NasDem DPRD DKI Jakarta terkait apa yang telah diberikan masyarkat Jakarta kepada kami,” kata Sekretaris DPW Partai NasDem DKI Jakarta, Wibi Andrino, Kamis (14/3/2024).
Wibi mengungkapkan raihan 11 kursi di DPRD DKI Jakarta menunjukkan Partai NasDem terus bertumbuh. Berdasarkan tiga Pemilu yang diikuti, jumlah kursi NasDem selalu mengalami kenaikan.
“Kita memang sebagai partai yang bertumbuh yang sudah mengikuti pemilu ketiga mulai dari Pemilu 2014 kita memperoleh lima kursi, Pemilu 2019 tujuh kursi, dan sekarang alhamdulillah (Pemilu 2024) 11 kursi,” ujarnya.
Wibi menegaskan, dengan perolehan ini NasDem akan concern terkait dengan Jakarta masa depan, yakni mengutamakan kepentingan dan kebijakan yang pro terhadap rakyat.
“Kita tidak melihat lagi bahwa itu adalah sesuatu yang mengambang tapi sesuatu yang konkret dirasakan oleh masyarakat hari ini, tingginya harga sembako, sulitnya orang untuk mendapatkan pendidikan, inilah yang terus kita suarakan terus-menerus di tengah keriuhan politik Jakarta pada hari ini,” jelas Ketua Fraksi NasDem DPRD DKI Jakarta ini.
Wibi juga menambahkan ke depan akan ada RUU Daerah Khusus Jakarta (DKJ) yang akan sangat mempengaruhi terhadap masyarakat di DKI Jakarta. Tentunya ini akan menjadi kerja keras NasDem untuk menjaga kepentingan rakyat.
“Seperti tentang algomerasi, tentang dewan pengarah yang akan dipimpin oleh Wapres tertentu ini menjadi kerja-kerja nyata kita dan kerja keras kita untuk menjaga kepentingan masyarakat di DKI Jakarta, kepentingan masyarakat kecil sehingga bilamana terjadi pertumbuhan ekonomi tidak akan terjadi ketimpangan-ketimpangan,” pungkas Wibi. (FM)